
Pejabat Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) mereka
bersama-sama membentuk sindikat atau “mapia” yang menentukan jatuh bangunan
Universitas kebangsataan serta perbandingan antara uang masuk kantong rektor maupun
para anggota sindikat pencurian yang di legalkan oleh Universitas Sangan
Terkenal “bejat menyebut dirinya pejabat uang mahasiswa di peras dengan memaksa
cuti 210 0rang mahasiswa semester Gangsal,jebakan sang UST Mendapatkan
keuntungan Rp.73.500.000 tampa belasksian penyiksaan ini berlanjut dengan
pengaduan mahasiswa kepada para dosen dan dekan namun jawaban mereka sama
“bukan weweng kami hal ini sudah menjadi keputusan Rektor” para pemimpin
seperti penjilat ini mau menciptakan anak bangsa yang baik, mana mungkin….,
ajaran taman siswa dahulu menjadi kebangaan sudah beralih penjesatan ajaran”.
Hadi Pangestu selaku Rektor 3 UST tidak bisa berbuat banyak hanya mengatakan
“bukan wewenang saya jadi langsung aja ke Rektor 1 untuk masalah ini” ketika di
tanya beberapa waktu lalu oleh mahasiswa yang
dipaksa cuti.

Berbagai kalangan sudah di tempuh oleh mahasiswa yang di
cuti paksa karena telat beberapa hari membayar Uang SPP Tetap, berbagai keputus
asaan dialami oleh mahasiswa karna ancaman Pardimin selaku Rektor 1 UST mengatakan
“ini sudah menjadi keputusan mupakat semua jadi kalian mengambil izin cuti
secepatnya kalau tidak semua nilai kalian akan hilang” dia seorang
Rektor tapi
dimata mahasiswa dia lebih lebih lebih rendah dari Hewan. Dari ungkapan sang
Rektor tidak menggambarkan kepemimpinan seorang pemimpin Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dan ajaran taman siswa, Negara Indonesia daerah
jogja ini memberi luang untuk belajar seluas-luasnya namun penjaahan dalam
bentuk pendidikan masih banyak di indosesia oleh pihak asing atau manusia
berhati setan. Apa kerja pejabat pemerihan mereka tidak peduli dengan mutu
rakyatnya yang mereka mau adalah uangnya.

ketakutan tergambar pada mahasiswa sudah capek-capek kuliah
nantinya nilai mata kuliah yang sudah di ambil hilang semua hal ini penyebab
perkataan rector berwajah ular, sendikat haram permainan oknum pejabat tinggi
Universitas melai tersenyum hamper 50 dari 200 orang sudah bias di paksa untuk
cuti. Namun mahasiswa yang benar-benar inggin kulih mengadu kepada OMBUSMAN supaya
masalah ini cepat diselesaikan dan mahasiswa bias kuliah seperti biasa lagi.
Pertemuan berlangsung damai namun kelompok rector mintak tempo berjanji untuk
mengeluarkan keputusan sebahagian mahasiswa senang bias kuliah seperti biasa
lagi ‘3 minggu berlalu keputusan juga tidak keluar, ternya
kelompok rector UST itu benar benar anjing berbohong di depan
mahasiswa dan porum OMBUSMAN. Sampai sekarang keputusan tidak kunjung keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar