Senin, 02 Desember 2013

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Sistim Kerajaaanti


Pejabat Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) mereka bersama-sama membentuk sindikat atau “mapia” yang menentukan jatuh bangunan Universitas kebangsataan serta perbandingan antara uang masuk kantong rektor maupun para anggota sindikat pencurian yang di legalkan oleh Universitas Sangan Terkenal “bejat menyebut dirinya pejabat uang mahasiswa di peras dengan memaksa cuti 210 0rang mahasiswa semester Gangsal,jebakan sang UST Mendapatkan keuntungan Rp.73.500.000 tampa belasksian penyiksaan ini berlanjut dengan pengaduan mahasiswa kepada para dosen dan dekan namun jawaban mereka sama “bukan weweng kami hal ini sudah menjadi keputusan Rektor” para pemimpin seperti penjilat ini mau menciptakan anak bangsa yang baik, mana mungkin…., ajaran taman siswa dahulu menjadi kebangaan sudah beralih penjesatan ajaran”. Hadi Pangestu selaku Rektor 3 UST tidak bisa berbuat banyak hanya mengatakan “bukan wewenang saya jadi langsung aja ke Rektor 1 untuk masalah ini” ketika di tanya beberapa waktu lalu oleh mahasiswa yang  dipaksa cuti.
Berbagai kalangan sudah di tempuh oleh mahasiswa yang di cuti paksa karena telat beberapa hari membayar Uang SPP Tetap, berbagai keputus asaan dialami oleh mahasiswa karna ancaman Pardimin selaku Rektor 1 UST mengatakan “ini sudah menjadi keputusan mupakat semua jadi kalian mengambil izin cuti secepatnya kalau tidak semua nilai kalian akan hilang” dia seorang  
Rektor tapi dimata mahasiswa dia lebih lebih lebih rendah dari Hewan. Dari ungkapan sang Rektor tidak menggambarkan kepemimpinan seorang pemimpin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dan ajaran taman siswa, Negara Indonesia daerah jogja ini memberi luang untuk belajar seluas-luasnya namun penjaahan dalam bentuk pendidikan masih banyak di indosesia oleh pihak asing atau manusia berhati setan. Apa kerja pejabat pemerihan mereka tidak peduli dengan mutu rakyatnya yang mereka mau adalah uangnya.
ketakutan tergambar pada mahasiswa sudah capek-capek kuliah nantinya nilai mata kuliah yang sudah di ambil hilang semua hal ini penyebab perkataan rector berwajah ular, sendikat haram permainan oknum pejabat tinggi Universitas melai tersenyum hamper 50 dari 200 orang sudah bias di paksa untuk cuti. Namun mahasiswa yang benar-benar inggin kulih mengadu kepada OMBUSMAN supaya masalah ini cepat diselesaikan dan mahasiswa bias kuliah seperti biasa lagi. Pertemuan berlangsung damai namun kelompok rector mintak tempo berjanji untuk mengeluarkan keputusan sebahagian mahasiswa senang bias kuliah seperti biasa lagi ‘3 minggu berlalu keputusan juga tidak keluar, ternya kelompok rector UST itu benar benar anjing berbohong di depan mahasiswa dan porum OMBUSMAN. Sampai sekarang keputusan tidak kunjung keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar